KUMPULAN CONTOH PUISI AKROSTIK (Cek namamu di sini)

 


Puisi akrostik merupakan puisi yang huruf awal tiap barisnya akan membentuk sebuah kata ketika dirangkai/disatukan.

Tema puisi bisa apa saja. Bisa pendidikan, alam, sosial, budaya, politik, sahabat, cinta, rindu, hujan, sedih, dll.

Cara membuat puisi akrostik


Berikut, contoh puisi akrostik dengan berbagai nama (cek nama kamu di sini)


1. Puisi abjad A

-Puisi AGIL

Ada sosokmu yang terpatri kuat di hati.

Gundah tiap malamku menanti pagi.

Ingin rasanya cepat bertemu walau hanya bisa memandangi.

Letupan adrenalin ini membakar rasaku menjadi euforia tak bertepi.


-Puisi AIVATKO

Aliran nadi seolah kilat yang hantamkan kesadaran.

Insting tanda bahaya pun menajam seiring pacu detakan.

Virus pun ciut nyali menantang si juara bertahan.

Alat apa yang sanggup lenyapkan,

Tak ada yang bisa perkirakan.

Ketika menyapa, porak-poranda yang tak berkesudahan.

Oh Tuhan, indahnya hanya bawakan kehancuran.


-Puisi ATHAILLAH

Aku tengah merindunya.

Tapi tak tahu bagaimana menyerunya.

Hingga dada sesak sebab menahan,

Ada gejolak yang tak sanggup kudekap.

Ini menyesakkan, namun diri bisa apa?

Lantas diri bertanya...

Lewat mana kusampaikan perihal rasa?

Awan berarak, maukah sampaikan padika?

Halah... Lagi-lagi hamba hanya bisa merana.


-Puisi A SAMPAI Z

Aku adalah guardian semesta.

Senja adalah sebagian indahku yang dipuja.

Antara langit dan laut, bertebaran bermacam duka dan euforia.

Mega sempurnakan setiap luka dan suka.

Peluk cium dari rintik hujan membelaimu yang tengah merana.

Apabila kamu rasakan hampa yang tak bermuara,

Izinkan daku bercerita,

Zirkonium yang tak mengeluh meski adanya seolah sirna.


-Puisi Aivatko

Aku terpana pada sesosok putri yang menawan.

Indah sosoknya buatku tertawan.

Volume rasaku terlalu melimpah untuk disembunyikan.

Andai puan tahu seberapa sering daku bercerita pada awan,

Tiap hela nyiurnya mengembuskan nama puan.

Kumparan rasa ini menikam daku dari kewarasan.

Otak ini, kini hanya berisi keniscayaan.


-Puisi Aivatko

Awan bersiul pada sepasang oksigen yang sibuk merayu.

Ilalang menari sebab kegirangan pada nyanyi angin yang merdu.

Varian musim tengah berdiskusi perihal siapa yang tampil lebih dulu.

Apakah hujan, yang bangkitkan kenangan lalu?

Tiap rintiknya samarkan sedu, namun sembahkan rindu.

Kemarau pun ikut bergalau,

Orang-orang sibuk mencinta, kala dirinya kesepian ditinggalkan si salju.


2. Puisi abjad B

-Puisi BERLIAN

Buatku, kamu lebih dari sekadar istimewa.

Entah diksi mana yang mampu kusematkan pada kamu yang selalu luar biasa.

Rintik hujan yang menjadi saksi pun termangu mendapatiku bertanya.

Lalu pada siapa daku harus menanya?

Ilalang yang bergoyang...

Atau pada siur angin yang mengiring awan ke peraduan?

Nanti, mungkin akan kutemui jawabnya... semoga.


3. Puisi abjad C

-Puisi CICI

Cukup aku dan Tuhan yang tahu,

Indahnya malamku kala berkisah tentangmu.

Curhatan hatiku kutorehkan pada selembar kain sajadah dalam shalatku.

Inginku kelak, dapati kamu jadi imamku...


4. Puisi abjad D

-Puisi DINO

Di antara bayang-bayang kemuraman,

Indahnya sosokmu alihkan kesenduan.

Namun aku abai perihal perasaan.

Orang lain telah lebih dulu menyuguhkan lengan.


5. Puisi abjad E

-Puisi ERIKA

Elok tak lagi mampu gambarkan sosokmu.

Ruang dan waktu, sepenuhnya berpusat untukmu.

Inginku dekap kamu dalam setiap syairku.

Kamu yang terlampau tak peka menyadari sayangku.

Ah, kenapa juga aku masih mengharapkanmu?


6. Puisi abjad F

-Puisi FITRI

Foto monokrom di album klasik membuka memori

Inginku melangkah dan bersemayam pada silam yang telah berganti

Tapi waktu tak lagi mengulang kembali

Rindu hanyalah satu rasa yang tertinggal di sini

Ingat-mengingat, hadirkan sesal tiada akhir


7. Puisi abjad H

-Puisi HAFIFA

Hadirnya kamu adalah syukur tak hingga, yang diamini para kekasih.

Adanya kamu hantarkan rasa hangat tak bertepi.

Fajar yang bersemu kemerahan menjadi saksi;

Indahnya parasmu yang tak tertandingi.

Fabula rasa dimainkan, jutaan kunang menghampiri.

Andai kamu tahu, seelok itulah kamu bagi diri ini.


-Puisi HESTI

Hebatnya sosokmu silaukan daku.

Entah kapan kamu menjadi berarti bagiku.

Sejak hari ini, atau mungkin sejak dulu?

Terpikirkan terus hal itu di kepalaku.

Ibarat pengelana, jawabnya pun daku tak tahu.


8. Puisi abjad J

-Puisi JABBRICK

Jika kamu adalah pelita,

Aku adalah anai-anai yang mencari cahaya.

Biarkan aku mendekatimu tanpa hela.

Bisakah kamu untuk tak lagi menaruh jeda?

Retak hati rasanya menjadi ada yang tiada.

Inginku sederhana, tak serumit algoritma matematika.

Cukup izinkan aku menggenggam apa yang kunamai cahaya.

Kuharap kamu mendengar pintaku, meski hanya pura-pura.


9. Puisi abjad K

-Puisi KHAFID

Kala itu...

Hanya kamu yang buatku gentar perihal temu.

Ada debar yang tak mampu kuurai di depanmu.

Fisika momentum bahkan tak sanggup jabarkan rumus tentangmu.

Inginku menjauh, namun takdir seolah mempermainkan daku.

Diantara milyaran manusia, sosokmu selalu hadir di depan mataku.


10. Puisi abjad L

-Puisi LUTHFIL

Lambaian tangan itu mengakhiri semua.

Udara sekejap terasa begitu sesak seolah sanggup mengambil jiwa.

Tatap sendu itu, menguliti seluruh raga.

Hanya sakit yang tengah melingkupi semua rasa.

Fraksi dari akalku yang sadar memaksaku berkelana

Ilusi tetap juangkan apa yang buatnya merana

Lelap, satu pelarian dari setiap duka.


11. Puisi abjad M

-Puisi MAIYASHAZ

Melihatmu, seketika ragaku terbeku

Alunan melodi mendengung

Irama detak jantung berdegub

Yakin itu ulahmu.

Aku menggumam, perihal yang terjadi pada daku

Sarayu mulai menerbangkan rindu

Hanya lewat tatap mata satu-satu

Aliran darah menggebu

Zodiak tak lagi menjadi penentu.


-Puisi MARSHA

Mataku seketika terpaku pada sosokmu.

Anggun nan cantik, begitu menawannya dirimu.

Ramahnya sikapmu luluhkan gunung es dalam kalbu.

Senyum ikhlasmu, teduhkan batin yang tengah sedu.

Hirapnya gundah adalah karena hadirmu.

Ayah, dimana kau menemukan sosok sesempurna ibuku?


-Puisi MUHAMMAD

Manis senyummu runtuhkan beku,

Untaian katamu yang lembut, buatku jatuh.

Harusnya kutahu,

Angan bersamamu hanyalah kemustahilan bagiku.

Memandangimu, bagiku cukup.

Menjauhimu... opsi terakhir dari apa yang harus.

Adakah sekali saja kau pikirkan tentang daku?

Detakan ini, sampai saat inipun masih tetap namamu.


12. Puisi abjad N

-Puisi NINGRUM

Namun, siapakah yang bisa menentang Tuhan?

Ikan yang sembunyi dalam palung pun Dia yang ciptakan.

Neraka yang entah dimana juga Dia yang menjadikan.

Gila jika manusia mulai ragu akan sebuah keberadaan.

Renjana pun tahu pasti, jika itu tak mungkin.

Untuk apa berpayah-payah menuju kerusakan?

Mata manusia memang terbatas, namun menutupnya hanya hadirkan kegelapan.


-Puisi NEYSA

Nona manis tengah berdiri di punggung langit.

Entah gerangan yang bersemayam dalam hati.

Yang terlihat hanya raut wajah sedih.

Siapa pula pemuda yang membuatnya merintih di bawah sabit.

Antara duka dan cinta, siapakah yang memulai?


13. Puisi abjad O

-Puisi OKTAVIA

Ornamen di daun pintu mengingatkan daku,

Kenangan lampau perihal rasa yang dimulai dari gerbang pukul tujuh.

Tak kusangka, temani sepi menggiring hadirnya rindu.

Aroma wangi rambutmu, menjadi pemicu rancuku.

Vanila latte yang tak bosan kau minum, kini jadi canduku.

Inikah kegilaan asmaraloka yang digaung sang perindu?

Atau hanya daku yang terlampau memuja sosokmu?


14. Puisi abjad R

-Puisi RADITYA

Rembulan mungkin akan berikan jawabnya padamu,

Atau boleh jadi siur angin yang paling tahu?

Duduk berpangku rumput di bawah atap langit yang kelabu,

Ingatanku masih saja tentangmu.

Tentang senyum manismu yang bagaimana bisa seperti madu?

Yang bisa kusimpan hanya memori tentang itu.

Akupun bertanya-tanya, kapan jua rindu ini akan berakhir temu?


-Puisi REVANSYA

Rindu adalah muara rasa di antara aku dan kamu

Entah mengapa bayangmu seakan hadir di lelap malamku.

Variabel manakah yang sanggup wakili sosokmu?

Akupun tak tahu...

Nafasku seolah hanya untukmu.

Suara batinku bahkan meneriakan namamu.

Yang ada hanya sosokmu yang menginfasi setiap sudut.

Ah, mungkin kamu muak padaku yang seobsesif itu...


15. Puisi abjad S

-Puisi SANDI

Semesta tahu jika hadirku adalah untukmu

Awan mungkin sudah bosan mendengar ceritaku tentangmu

Namun daku masih punya purnama, yang akan jadi tempat berkisahku

Di antara sekian banyak lukis wajah, mengapa harus kamu?

Itupun aku tak kuasa untuk tahu-menahu.


-Puisi SYAFIQ

Seruan hati ini masih tentang namamu.

Yang sanggup menginvasi seluruh rasaku.

Aku terpikir untuk singkirkan eksistensimu akan aku...

Fatamorgana yang akan selalu begitu.

Irama rintik yang sanggup samarkan lagu,

Quo vadis dalam nadaku yang masih rindukan temu.


16. puisi abjad V

-Puisi VANYA

Video dokumenter terhenti di menit ke duapuluh tiga.

Aku pun terpaku pada sosoknya di depan layar kaca.

Notasi abjad di oblongataku sirna.

Yang ada hanyalah kamu seorang.

Adakah yang tahu jawabnya?


-Puisi VIA

Variabel tak lagi sanggup, untuk wakilkan kondisi yang rancu. 

Interval rasa di antara aku dan kamu semakin ambigu.

Algoritma mana yang harus kuselesaikan buat meluluhkan hatimu?


17. Puisi abjad Y

-Puisi YAYAH

Ya, kutahu bahwa kamu bukanlah pemuja afrodit yang maha cantik.

Akupun mengerti bahwa rupa adalah hal kesekian dari apa yang banyak.

Yang aku mengerti, namun orang lain tidak.

Apa pentingnya? Bagimu mungkin tidak.

Harusnya kamu paham, jika ini adalah perihal hati yang retak.


-Puisi YASIR

Yang kutahu hanyalah kamu... yang tiba-tiba mencuri atensi.

Antara riuh sorai, kamu bagaikan mercusuar yang membinasakan segala ilusi.

Siapa gerangan yang sosoknya berani menyaingi mentari ini?

Itulah tanyaku di antara akal yang mulai memusuhi hati.

Rumit, bahkan diksipun terlampau sederhana buat gambarkan sosokmu yang imaji.


18. Puisi Z

-Puisi ZANIE

Zambrud kemilau di antara kelopak matamu,

Alirkan rahsa yang tak mampu kutangguh.

Nirwana...

Inikah bidadari kemilau yang kau hadirkan untukku?

Enigma ini membelengguku, harapkan dia bagiku.


::


Jangan lupa kunjungi wattpadku ya!



-Feeling of Being an Enemy

-Biarkan Cinta Berbicara

-The Snare of Succubus's Love

-Antara Berjuang dan Menyerah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfiguran Rasa - GEMA TAK BERIMA

Astu di Perhentian Masa - SERI MATAHARI

Bahagia dengan Ketulusan - ARTI BAHAGIA